Bali, 26 April 2025
Dalam suasana yang penuh khidmat, penuh getar spiritual tanah air, K.G.P. Ramlan Samsuri, S.E., C.L.A., sosok yang namanya mulai bergema dalam arena sosial budaya Nusantara, menerima penghargaan bergengsi dari Penglingsir / Raja Puri Agung Singaraja Bali, Yang Mulia Anak Agung Ugrasena.
Penghargaan ini bukan sekadar simbol formalitas — ia adalah pengakuan sejarah. Sebuah bukti hidup bahwa kerja nyata di atas bumi pertiwi masih dihargai oleh darah biru pewaris kebudayaan Nusantara.
K.G.P. Ramlan Samsuri dianugerahi penghormatan ini atas jasanya dalam memberdayakan para petani melalui inovasi mikroba unggulan PA 63 Garuda lewat program nasional bertajuk "Siliwangi Tadabur Alam Bumi Nusantara", serta dedikasinya dalam membina dan menghidupkan kembali ruh Pencak Silat Tradisi melalui APN (Asosiasi Pesilat Nusantara).
Sebagai catatan sejarah, K.G.P. Ramlan Samsuri bukanlah sosok baru. Ia berdarah langsung dari tradisi spiritual Sunda dan bangsawan pejuang. Gelarnya — Kanjeng Gusti Pangeran (K.G.P.) — adalah panggilan kehormatan yang lahir dari garis keturunan yang memahami makna sejati kepemimpinan: ngayomi, ngayomi, ngajadi payung rahayat.
Program mikroba PA 63 Garuda yang ia gagas, telah menjadi angin segar bagi dunia pertanian Nusantara. Sebuah inovasi biologis yang bersinergi dengan nilai-nilai lokal: memperkuat kesuburan tanah tanpa merusak harmoni alam. Tak hanya mendorong hasil panen, tetapi membangun kembali hubungan sakral manusia dengan bumi — seperti wasiat nenek moyang.
Dalam bidang budaya, langkahnya lebih dari sekadar seremonial. Melalui APN, beliau telah membangun wadah untuk ribuan pesilat tradisi — menjaga bara hidup dari pusaka silat yang hampir padam diterjang zaman. Ia menghidupkan bukan hanya jurus, tapi juga jiwa — menghadirkan kembali nilai luhur: adab, hormat, dan pengabdian.
Dalam sambutannya, Yang Mulia Anak Agung Ugrasena menyatakan,
"Di tengah badai modernisasi, masih ada yang berani berdiri membawa obor tradisi. Yang Mulia K.G.P Ramlan Samsuri bukan hanya menjaga akar, tetapi menumbuhkan kembali pohon kearifan Nusantara di tanah-tanah kering harapan."
Momentum ini menegaskan: kerja keras di jalan tradisi dan inovasi bukanlah jalan sepi. Mereka yang berjalan dengan niat suci, akan mendapat tempat dalam kitab sejarah bangsa.
Dan kepada generasi muda, K.G.P. Ramlan Samsuri menitipkan pesan sederhana,
“Tadaburlah alam. Tadaburlah tradisi. Tanpa mengenal akar, kau bukanlah pohon yang kokoh, hanya daun yang rapuh.”
Selamat atas anugerah mulia ini, Kanjeng Gusti Pangeran Ramlan Samsuri. Nusantara menulis namamu dengan tinta emas.
Red:Sukapurwa News