Sukapurwa News – Menteri Kebudayaan terus mendorong pencak silat agar menjadi bagian dari kurikulum pendidikan nasional. Langkah ini diambil sebagai upaya pelestarian warisan budaya sekaligus membentuk karakter generasi muda melalui seni bela diri tradisional Indonesia.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga mengandung nilai-nilai disiplin, sportivitas, serta kearifan lokal yang perlu diwariskan kepada anak-anak sejak dini. Dengan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah, diharapkan pencak silat dapat lebih dikenal dan dipraktikkan secara luas oleh siswa di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga akan menggandeng berbagai pihak, termasuk perguruan silat dan komunitas budaya, untuk menyusun metode pembelajaran yang menarik dan efektif. Diharapkan, langkah ini tidak hanya memperkuat identitas budaya bangsa, tetapi juga membuka peluang bagi pencak silat untuk semakin diakui di kancah internasional.
Sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2019, pencak silat memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, pencak silat diharapkan dapat menjadi kebanggaan nasional yang terus lestari di tengah arus globalisasi.
