Notification

×

Iklan 970𝚡250

Menu Bar

Persib Ajukan Banding Soal Sanksi Beckham Putra Bojan Hodak Sebut Keputusan Komdis Tak Profesional

25 Februari 2025 | Februari 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-25T14:51:18Z

 www.sukapurwanews.com,   25/02/2025.



 "Persib Ajukan Banding Soal Sanksi PSSI ke Beckham Putra, Bojan Hodak Sebut Keputusan Komdis Tak Profesional

Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi larangan bermain sebanyak tiga pertandingan kepada gelandang Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha, akibat selebrasi yang dinilai provokatif dalam laga kontra Persija Jakarta. Manajemen Persib pun langsung mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Insiden ini terjadi pada laga pekan ke-23 Liga 1 2024/2025 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu 16 Februari 2025. Beckham melakukan selebrasi layaknya orang kedinginan usai gol penyama kedudukan 2-2 yang dicetak oleh David da Silva. Selebrasi tersebut disebut mirip dengan yang sering dilakukan oleh gelandang Chelsea, Cole Palmer.

Komdis PSSI menganggap selebrasi tersebut sebagai tindakan provokatif, sehingga menjatuhkan sanksi larangan bermain tiga laga kepada Beckham. Keputusan ini menuai protes keras dari pihak Persib Bandung, yang merasa hukuman tersebut tidak berdasar. 

Manajemen Persib Protes dan Ajukan Banding

Persib Bandung tak tinggal diam dan segera mengajukan banding setelah menerima keputusan resmi Komdis PSSI pada Kamis 20 Februari 2025. Mereka menyayangkan hukuman yang diberikan secara mendadak, kurang dari 24 jam sebelum laga pekan ke-24 melawan Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu 22 Februari 2025.

"Manajemen Persib sangat menyayangkan adanya sanksi terhadap Beckham Putra. Keputusan yang diambil kurang dari 24 jam sebelum pertandingan melawan Madura United juga sangat kami sayangkan," tulis pernyataan resmi Persib.

"Begitu salinan keputusan Komdis PSSI dirilis, manajemen langsung bergerak cepat dengan mengajukan banding. Kami menilai bahwa tidak ada unsur provokasi dalam selebrasi yang dilakukan oleh Beckham Putra," lanjut pernyataan tersebut.


Bojan Hodak: Keputusan yang Tidak Profesional

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap keputusan ini. Menurutnya, keputusan Komdis PSSI sangat merugikan tim, terutama karena Beckham telah masuk dalam rencana strategi yang telah disiapkan selama lima hari sebelum pertandingan melawan Madura United. Laga tersebut berakhir imbang tanpa gol.

"Kami telah mempersiapkan strategi dengan Beckham, dan tiba-tiba, malam sebelum pertandingan, kami menerima surat bahwa dia tidak bisa bermain. Ini sangat sulit dipercaya," ujar Hodak pada Minggu 23 Februari 2025. Hodak juga membandingkan kebijakan ini dengan sepak bola Eropa, di mana selebrasi serupa dianggap hal biasa dan tidak berujung sanksi.

"Apakah selebrasi itu provokasi? Mereka (Komdis PSSI) tidak tahu apa yang mereka lakukan. Di Eropa, banyak pemain melakukan selebrasi serupa tanpa masalah, tetapi di sini justru berujung hukuman," tambahnya.

Hodak menyoroti ketidakkonsistenan Komdis PSSI dalam menjatuhkan hukuman, mengingat insiden serupa juga pernah terjadi musim lalu. Saat itu, Komdis PSSI mengubah hukuman dari Alberto Rodriguez ke Nick Kuipers hanya beberapa jam sebelum laga Persib kontra PSIS Semarang. Menurutnya, keputusan mendadak seperti ini hanya menimbulkan ketidakprofesionalan dalam pengelolaan liga.

Meski kecewa, Hodak enggan berspekulasi apakah hukuman ini bertujuan untuk melemahkan Persib yang saat ini berada di puncak klasemen Liga 1. Ia hanya berharap PSSI bisa memberikan penjelasan yang lebih transparan terkait keputusan ini.

"Saya tidak mau berspekulasi. Lebih baik tanyakan langsung kepada PSSI mengapa Beckham mendapatkan sanksi tiga pertandingan. Saya yakin mereka punya alasan," tutupnya.

Dengan banding yang telah diajukan, kini Persib Bandung menanti keputusan akhir dari PSSI terkait hukuman yang dijatuhkan kepada Beckham Putra.***


BRI,liga1 / Tebe

×
Berita Terbaru Update