Kolaborasi untuk Wisata Berbasis Alam dan Budaya di Purwakarta
Purwakarta – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta resmi menjalin kerjasama dengan CV. Randu Lawang dalam pengelolaan wisata alam Hutan Mahoni Cigangsa. Perjanjian ini ditandatangani dalam sebuah acara resmi di Aula KPH Purwakarta pada Senin (09/12), yang dihadiri oleh Administratur KPH Purwakarta, Widi Wiliady, serta Direktur CV. Randu Lawang, Ipik Herdiawireja.
Kesepakatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekowisata di kawasan hutan, yang diharapkan dapat menjadi destinasi unggulan di Purwakarta. Selain mendukung pelestarian lingkungan, pengelolaan wisata ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal serta membuka peluang bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam sektor seni dan budaya.
Dalam sambutannya, Widi Wiliady menegaskan bahwa Perhutani memiliki visi untuk menjaga keseimbangan antara profit, pelestarian lingkungan (planet), serta kesejahteraan masyarakat (people).
"Wisata alam bukan hanya sekadar peluang bisnis, tetapi juga sarana edukasi, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Kami berharap kerja sama ini bisa membawa dampak positif yang luas, baik bagi lingkungan, budaya, maupun ekonomi masyarakat setempat," ujar Widi.
Sementara itu, Direktur CV. Randu Lawang, Ipik Herdiawireja, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Perhutani atas dukungan dalam proses perizinan dan perencanaan wisata ini.
"Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Perhutani kepada kami. Dengan sinergi ini, kami optimis dapat menghadirkan wisata alam yang tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pelaku seni budaya dan masyarakat sekitar," ungkap Ipik.
Konsep Pengelolaan: Wisata Terbuka dan Komersial
Dalam wawancara langsung, Ipik Herdiawireja mengungkapkan bahwa kawasan Hutan Mahoni Cigangsa akan dibagi menjadi dua bagian utama, dengan konsep yang berbeda namun tetap saling melengkapi:
1. Zona Wisata Terbuka untuk Umum
Bagian depan kawasan ini akan dibuka untuk umum secara gratis tanpa tiket masuk, dengan tujuan menjadi ruang ekspresi bagi para seniman serta pusat interaksi budaya masyarakat. Beberapa fasilitas yang akan disediakan di zona ini meliputi:
-
Sanggar Seni dan Budaya
Tempat bagi seniman tradisional untuk berlatih, mengajarkan seni budaya kepada generasi muda, serta mengadakan pertunjukan reguler. -
Panggung Hiburan
Sebuah area pertunjukan yang dapat digunakan untuk pagelaran seni, musik tradisional, dan berbagai acara kebudayaan lainnya. -
Ruang Komunal
Area berkumpul untuk komunitas lokal, diskusi budaya, hingga program edukasi lingkungan bagi anak-anak sekolah.
Dengan adanya zona ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan mencintai seni budaya lokal, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas Purwakarta.
2. Zona Wisata Komersial dengan Konsep Outing Class
Bagian dalam kawasan Hutan Mahoni Cigangsa akan dikembangkan sebagai area wisata berbayar dengan konsep outdoor adventure dan ekowisata. Beragam fasilitas dan atraksi akan disediakan untuk wisatawan yang ingin menikmati pengalaman wisata alam yang lebih lengkap, di antaranya:
-
Camping Ground & Glamping
Menawarkan pengalaman menginap di tengah hutan dengan dua konsep: kemah tradisional (camping ground) bagi para petualang dan glamping (glamorous camping) dengan fasilitas lebih nyaman bagi keluarga dan wisatawan yang menginginkan pengalaman alam tanpa harus kehilangan kenyamanan. -
Outbound & Adventure Park
Berbagai wahana tantangan seperti flying fox, high rope, panjat tebing, serta trekking di jalur hutan yang telah disiapkan. -
Air Terjun dan Sungai Alam
Salah satu daya tarik utama dari kawasan ini adalah air terjun alami yang berada di dalam area hutan, memberikan pengalaman berpetualang yang lebih menarik bagi wisatawan. -
Taman Penelitian dan Konservasi
Sebuah kawasan yang akan difokuskan untuk penelitian dan edukasi terkait flora dan fauna lokal. Tempat ini akan bekerja sama dengan akademisi dan komunitas lingkungan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kehutanan dan ekosistem. -
Mini Kebun Binatang dan Edukasi Satwa
Sebagai bentuk edukasi bagi anak-anak, akan dibangun mini zoo yang menampilkan berbagai satwa khas Indonesia dengan pendekatan berbasis konservasi dan kesejahteraan hewan. -
Fasilitas Wisata Hiburan dan Kuliner
Beberapa wahana rekreasi keluarga akan turut melengkapi kawasan ini, termasuk restoran berbasis ekologi, pusat oleh-oleh khas Purwakarta, dan wahana permainan anak-anak.
Proyek pengembangan ini akan dilakukan dalam tiga tahap, dengan target penyelesaian akhir tahun 2025.
"Kami membangun secara bertahap agar pengelolaan tetap berjalan optimal dan memberikan hasil terbaik. Kami ingin menciptakan ruang yang tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bisa menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," jelas Ipik Herdiawireja.
Pemberdayaan Masyarakat: Kampung Budaya Randu Lawang
Salah satu visi utama dari proyek ini adalah pemberdayaan seniman dan masyarakat sekitar melalui inisiatif Kampung Budaya Randu Lawang.
Di kawasan ini, para seniman lokal akan diberikan ruang untuk berkarya dan menampilkan seni budaya mereka. Selain itu, proyek ini juga akan melibatkan masyarakat dalam berbagai aspek pengelolaan wisata, seperti:
- Pemberdayaan UMKM melalui penjualan produk kerajinan tangan dan kuliner khas Purwakarta.
- Program Pelatihan bagi masyarakat untuk menjadi pemandu wisata, instruktur outbound, dan pengelola fasilitas wisata.
- Pelestarian Seni Tradisional dengan menghadirkan pertunjukan budaya rutin serta kelas seni bagi anak-anak dan wisatawan.
"Harapan saya, proyek ini bisa mengakomodir dan memfasilitasi para seniman budaya serta memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar melalui pemberdayaan ekonomi kreatif," pungkas Ipik Herdiawireja.
Penutup: Hutan Mahoni Cigangsa, Destinasi Wisata Masa Depan
Dengan konsep wisata berbasis alam, petualangan, dan budaya, Hutan Mahoni Cigangsa diharapkan dapat menjadi destinasi unggulan di Purwakarta yang tidak hanya menawarkan pengalaman rekreasi, tetapi juga mengedukasi dan melestarikan budaya serta lingkungan.
Kerjasama antara Perhutani KPH Purwakarta dan CV. Randu Lawang ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan potensi wisata daerah sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, kawasan ini bisa menjadi ikon wisata berbasis ekologi dan budaya yang berkelanjutan.
Sukapurwa News akan terus mengikuti perkembangan proyek ini dan memberikan update lebih lanjut bagi pembaca setia.(Red:Kang Dodi)