Notification

×

Iklan 970𝚡250

Menu Bar

Ujian Kenaikan Sabuk Perguruan Lugay Kancana: Semangat Membara di Tengah Guyuran Hujan, Diklat Wawasan Kebangsaan Jadi Sorotan

28 Januari 2025 | Januari 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-28T05:40:01Z

 


Ujian kenaikan sabuk Perguruan Lugay Kancana sukses digelar pada 25-26 Januari 2025 di Wisata Camping Ground Ujung Aspal, Wanayasa. Meski cuaca hujan mengguyur tanpa henti, hal ini tidak menyurutkan semangat dan antusiasme para pesilat muda yang mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan, para orang tua turut hadir mendampingi anak-anak mereka, berkemah semalam di lokasi acara, sekaligus mengisi waktu liburan bersama keluarga.


Acara ini tidak hanya menjadi ajang pengujian kemampuan teknis dalam pencak silat, tetapi juga sarana pendidikan mental dan wawasan kebangsaan. Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah sesi Diklat Wawasan Kebangsaan yang dipandu oleh Letnan Kolonel Deden Koswara dari Forum Bela Negara. Materi yang disampaikan mengajak para pesilat muda untuk memahami pentingnya cinta tanah air, persatuan, dan semangat bela negara. Dalam sesi ini, Letkol Deden mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan hidup, menanamkan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa, dan menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga sarana menjaga jati diri sebagai bangsa yang beradab.



“Seni bela diri seperti pencak silat tidak hanya mengajarkan kekuatan fisik, tetapi juga disiplin, tanggung jawab, dan semangat kebangsaan. Melalui Diklat ini, kami ingin memastikan bahwa generasi muda memahami peran penting mereka sebagai penerus bangsa yang mencintai negaranya,” ujar Letkol Deden di hadapan para peserta.

Presiden Asosiasi Pesilat Nusantara (APN), Bapak Agus Dadang Hermawan, yang turut hadir dalam acara ini, juga memberikan materi yang sangat inspiratif. Beliau berbicara tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya melalui pencak silat, sembari memberikan arahan teknis kepada para peserta ujian. Presiden APN juga menekankan bahwa pencak silat adalah identitas bangsa yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.



“Pencak silat adalah warisan leluhur kita. Jika kita ingin bangsa ini kuat, kita harus menjaga akar budayanya. Saya bangga melihat anak-anak muda yang begitu semangat belajar dan mendalami pencak silat di tengah era modern ini,” ungkapnya.


Sesi Diklat juga melibatkan diskusi interaktif, di mana para pesilat muda diberi kesempatan untuk bertanya dan berbagi pandangan. Hal ini menjadi ruang yang sangat berharga bagi mereka untuk mengembangkan wawasan, tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai pribadi yang memiliki tanggung jawab sosial.



Kang Dodi, Guru Besar Perguruan Lugay Kancana, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini. Ia menilai bahwa ujian kenaikan sabuk kali ini tidak hanya menguji kemampuan teknis pesilat, tetapi juga memperkaya jiwa mereka dengan nilai-nilai luhur kebangsaan. “Kami ingin para pesilat Lugay Kancana tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga bijaksana, berkarakter, dan cinta tanah air. Dengan kombinasi materi teknis dan wawasan kebangsaan, saya yakin mereka akan menjadi aset berharga bagi bangsa ini,” ujar Kang Dodi.


Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan dalam pencak silat tidak hanya berfokus pada kemampuan bela diri, tetapi juga membangun karakter dan wawasan kebangsaan. Semangat para pesilat muda dan dukungan luar biasa dari orang tua, panitia, serta tamu undangan membuat acara ini menjadi pengalaman berharga yang penuh inspirasi.


Red Sukapurwa.com

×
Berita Terbaru Update