Selasa 18 Mar 2025

Notification

×
Selasa, 18 Mar 2025

Iklan 970𝚡250

Menu Bar

Ribuan Petani Singkong Lampung Gelar Aksi Demo Besar-besaran

23 Januari 2025 | Januari 23, 2025 WIB | 11 Views Last Updated 2025-02-24T09:48:12Z

 

Mesuji Lampung-- Ribuan petani singkong dari tiga kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Kamis (23/1/2025). Mereka memprotes harga singkong yang dianggap tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya dengan perusahaan pengolah singkong. Demonstrasi ini menandai puncak ketegangan yang telah memuncak antara petani dan sejumlah perusahaan besar di wilayah tersebut.

 

Aksi yang melibatkan ribuan petani ini terfokus pada empat perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten Tulangbawang dan sekitarnya, yakni PT SAM, Perusahaan Sinar Laut, PT Bumi Waras (BW), dan sebuah pabrik tapioka yang berlokasi di Desa Muara Jaya. Para petani menganggap pabrik-pabrik ini sebagai pihak yang tidak memenuhi janji untuk menaikkan harga beli singkong sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.

 

Sebelum memulai aksi, ribuan petani yang berasal dari berbagai titik berkumpul di beberapa lokasi yang telah ditentukan. Para petani dari Mesuji memulai perjalanan mereka dari Simpang Asahan dan melakukan long march menuju Lapangan Banjar Dewa di Tulangbawang. Aksi mereka semakin memanas saat massa yang sudah terkumpul bergerak menuju kantor perusahaan-perusahaan besar yang mereka anggap tidak menghargai jerih payah mereka.

 

 Para petani singkong ini menyuarakan protes keras terkait harga jual singkong yang dinilai sangat rendah, sementara biaya produksi terus meroket. Mereka mengklaim, meskipun harga singkong dunia tengah stabil, perusahaan pengolah di Lampung tidak menaikkan harga sesuai dengan kesepakatan yang ada. Bahkan, beberapa petani mengungkapkan bahwa mereka terpaksa menjual singkong mereka dengan harga yang lebih murah dari biaya produksi, sehingga semakin memperburuk kondisi ekonomi mereka.

 


Salah satu titik utama dalam aksi hari ini adalah pabrik tapioka yang berdomisili di Desa Muara Jaya. Pabrik ini telah lama menjadi perhatian para petani singkong setempat karena sering kali dianggap tidak transparan dalam menetapkan harga dan seringkali menawarkan harga yang jauh lebih rendah dari harga pasar. Pabrik tersebut kini menjadi salah satu sasaran utama dalam aksi demonstrasi ini, di mana para petani menuntut agar harga singkong dibeli dengan harga yang lebih wajar.


Dalam aksi ini, petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Umbi Karet Indonesia (PPUKI) Mesuji sangat vokal dalam menuntut keadilan. Ketua PPUKI Mesuji, Kadek Tike, yang ditemui di lokasi, dengan tegas menyatakan, “Kami tidak akan mundur sebelum harga singkong sesuai dengan kesepakatan yang sudah dijanjikan. Kami sudah bertahan cukup lama, dan hari ini adalah puncaknya. Kami akan terus melawan ketidakadilan ini!"


Berdasarkan pantauan media, aksi unjuk rasa ini semakin memanas di PT SAM, Perusahaan Sinar Laut, dan pabrik tapioka di Desa Muara Jaya, dengan para petani menuntut kejelasan harga yang adil dan transparansi dalam kontrak. Massa kemudian bergerak menuju PT Bumi Waras, perusahaan ketiga yang menjadi sasaran aksi hari ini.

Kadek Tike juga menambahkan bahwa aksi ini bukan hanya sekadar tentang harga, tetapi juga tentang masa depan pertanian singkong di Lampung. "Kami berjuang untuk nasib anak cucu kami, agar mereka bisa hidup lebih baik sebagai petani singkong yang dihargai," ujarnya dengan penuh semangat.


Sampai berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dengan tensi yang tinggi, sementara pihak perusahaan belum memberikan komentar resmi. Para petani berharap, dengan tekanan ini, perusahaan mau memenuhi tuntutan mereka dan segera menyesuaikan harga dengan kondisi pasar yang wajar.

Red/sukapurwanews.com (Juanda)

×
Berita Terbaru Update