Notification

×

Iklan 970𝚡250

Menu Bar

Peringati HJK TNI-AD, Kodim 0602/Serang dan Kopisusu Gelar Karbak Pembersihan Sungai

14 Desember 2024 | Desember 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-19T00:54:57Z

 


Dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika (HJK) TNI-AD, Kodim 0602/Serang bersama Komunitas Peduli Sungai dan Sumber Daya Alam (Kopisusu), melaksanakan kegiatan Karya Bakti (Karbak) berupa pembersihan aliran Sungai Padek dan penanaman pohon.


Kegiatan ini, dilakukan secara bergotong royong dengan melibatkan aparat Satbrimob dan DLH Kota Serang dan warga setempat, bertempat di Kampung Padek, Kelurahan Margaluyu Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, pada Jum’at (13/12/2024).



Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0602/Serang Mayor Cke Dandi Irwansyah menjelaskan bahwa, kondisi Sungai Padek yang mengalami pendangkalan, dan juga diakibatkan sampah serta ditutupi oleh rerumputan, sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya petani.


“Pendangkalan ini, juga menyebabkan sekitar 64 hektar, lahan pertanian milik warga terendam air pada saat air laut pasang dan disetiap musim penghujan tiba,” ujarnya.


Menurut ai, kegiatan ini bertujuan untuk meminimalkan dampak buruk, dari pendangkalan sungai sekaligus meningkatkan kesadaran warga, tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain membersihkan aliran sungai, penanaman pohon juga dilakukan sebagai upaya, untuk mencegah erosi dan menjaga keseimbangan ekosistem.


“Melalui semangat Hari Juang Kartika, Kodim 0602/Serang bersama Kopisusu, Satbrimob, dan warga setempat menunjukkan komitmen kuat, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari,” jelasnya.


Kegiatan ini, diharapkan menjadi langkah awal dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam, serta meminimalkan risiko banjir,” jelasnya.


Sementara itu, Jamhadi, salah seorang warga yang turut serta dalam kegiatan tersebut, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kodim 0602/Serang.


Ia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian khusus, terhadap aliran Sungai Padek, karena pendangkalan sungai telah berdampak buruk bagi petani. Sehingga bisa menggunakan alat berat, karena di muara sungai telah terjadi pendangkalan, akibat adanya air pasang lumpur dari laut sudah menutupi aliran sungai.


“Akibat pendangkalan yang terjadi, sekitar 50 hektar lebih lahan pertanian terendam air dan tidak bisa diolah,” ujarnya.

×
Berita Terbaru Update